Kasus Dua Orang Wanita Umur 36 Tahun Dan 60 Tahun Dengan Akromegali

Authors

  • Fajri Ismayanti Departemen Radiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Dipenogoro, Indonesia
  • Hermina Sukmaningtyas Departemen Radiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Dipenogoro / RSUP Dr. Kariadi, semarang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36408/mhjcm.v7i2.521

Keywords:

Akromegali, Prognatism, Makroadenoma

Abstract

Kasus Akromegali di RSUP dr. Kariadi sangat jarang terdeteksi pada fase awal karena minimnya gejala yang ditimbulkan. Pasien ditemukan tanpa sengaja biasanya datang dengan keluhan penyerta yang lain. Pemeriksaan Radiologi membantu menegakkan diagnosis Akromegali.

Dilaporkan 2 kasus wanita usia 36 tahun dan 60 tahun dengan Akromegali. Kasus pertama Ny. D usia 36 tahun dengan keluhan benjolan di leher dan sulit menelan datang ke poliklinik Penyakit Dalam RSUP dr. Kariadi. Pada pemeriksaan USG colli didapatkan pembesaran kelenjar tiroid, penebalan isthmus, nodul solid dengan jaringan nekrotik (ukuran terbesar ± 3.64 x 2.16 cm). Kasus kedua, Ny. N usia 60 tahun dengan keluhan nyeri diseluruh sendi. Tulang membesar, mentruasi berhenti pada usia 35 tahun. Pada pemeriksaan radiologi X Foto vertebra lumbosacral tampak gambaran Ankylosing Spondilosis. Pada pemeriksan MRI kepala kedua pasien diatas ditemukan makroadenoma. Kedua pasien berperawakan pendek dengan pembesaran tangan, kaki dan tulang wajah (prognatism)

Akromegali adalah suatu penyakit akibat dari peningkatan sekresi hormon pertumbuhan (somatotropin) oleh sel eosinofilik dari lobus anterior kelenjar pituitari, yang disebabkan oleh hiperplasia kelenjar atau tumor yang menyebabkan pertumbuhan tulang yang meningkat. Akromegali umum ditandai dengan pembesaran tangan, kaki dan tulang wajah.

Akromegali menyebabkan perubahan bertahap pada bentuk wajah, seperti rahang bawah dan alis yang menonjol, hidung membesar, bibir menebal dan gigi jarang. Akromegali cenderung berkembang perlahan. Pemeriksaan foto cranium, tangan dan kaki menunjukkan kelainan pada tulang.

Dilaporkan kasus diatas untuk membantu klinisi menegakkan diagnosa Akromegali dengan menggunakan multi modalitas radiografi, sehingga dapat ditegakkan lebih awal untuk  membantu tatalaksana pasien.

KATA KUNCI : Akromegali, Prognatism, Makroadenoma

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. Chanson, P., Salenave, S., Kamenicky, P., Cazabat, L. & Young, J. Acromegaly. Best Pract. Res. Clin. Endocrinol. Metab. 23, 555–574 (2009).
2. Hossain, B. & Drake, W. M. Acromegaly. Med. (United Kingdom) 45, 480–483 (2017).
3. Melmed, S. Acromegaly. Endocrinology: Adult and Pediatric (Elsevier Inc., 2016). doi:10.1016/B978-0-323-18907-1.00012-3
4. Melmed, S. Acromegaly. The Pituitary: Fourth Edition 1, (2017).
5. Information, B. Basic Information. i, 1–3 (2014).
6. D?browska, A. M., Tarach, J. S., Kurowska, M. & Nowakowski, A. State of the art paper Thyroid diseases in patients with acromegaly. Arch. Med. Sci. 4, 837–845 (2014).
7. Adam Greenspan, J. B. Orthopedic Imaging, Acromegaly. (2015).
8. Jack Edeiken M.D, P. j H. M. . goldens diagnostic radiology. (2003).
9. Nagaraj, T. et al. The size and morphology of sella turcica: A lateral cephalometric study. J. Med. Radiol. Pathol. Surg. 1, 3–7 (2015).
11. Tehranchi, A., Motamedian, S. R., Saedi, S., Kabiri, S. & Shidfar, S. Correlation between frontal sinus dimensions and cephalometric indices: A cross-sectional study. Eur. J. Dent. 11, 64–70 (2017).
12. Akhlaghi, M., Bakhtavar, K., Moarefdoost, J., Kamali, A. & Rafeifar, S. Frontal sinus parameters in computed tomography and sex determination. Leg. Med. 19, 22–27 (2016).
14. Tarhan, F., Koç, G., Erdo?an, N. K. & Örük, G. Hand Measurements in the Follow-up of Acromegaly. Jbr-Btr 96, 311–313 (2013).
15. simone waldt, klaus woertler. measurement and classifications in musculoskeletal radiology. (thieme, 2013).
16. Melmed, S. & Kleinberg, D. Pituitary Masses and Tumors. Williams Textbook of Endocrinology (Elsevier Inc., 2011). doi:10.1016/B978-1-4377-0324-5.00009-2
17. Maya, M. & Pressman, B. D. Pituitary Imaging. Pituit. Fourth Ed. 645–669 (2017). doi:10.1016/B978-0-12-804169-7.00023-4
18. Ouyang, T., Rothfus, W. E., Ng, J. M. & Challinor, S. M. Imaging of the pituitary. Radiol. Clin. North Am. 49, 549–571 (2011).
19. Mccracken, D. J. A. Y., Chu, J. & Oyesiku, N. M. 44 - Pituitary Tumors: Diagnosis and Management. Principles of Neurological Surgery (Elsevier Inc., 2018). doi:10.1016/B978-0-323-43140-8.00044-5
20. Randhawa, A., Gogineni, S., Mishra, C. & Shetty, S. Marfan syndrome: Report of two cases with review of literature. Nig J Clin Pr. 15, 364 (2012).
21. Features, C., Diagnosis, D., Features, R. & Defects, G. B. 55 Marfan Syndrome. J. Bone Jt. Surg. Am. Vol. 741–743
23. Lundby, R. Radiological imaging in the investigation of Marfan syndrome. (2011).
24. Dawn A. Tamarkin. Hypothalamus and Pituitary. Williams Textbook of Endocrinology (Elsevier Inc., 2011). doi:10.1016/B978-0-323-29738-7.00007-1
25. Mercado, M. Endocrine and Metabolic Disorders. Curr. Diagnosis 2014 (2014). doi:10.1016/B978-1-4557-0296-1.00011-7
26. Katznelson, L. & Atkinson, J. L. D. AACE Guidelines for the diagnosis and treatment of Acromegaly. Endocr. Pract. 17, 1–44 (2011).
27. Mebis, L. & Berghe, G. Van Den. Best Practice & Research Clinical Endocrinology & Metabolism. Elsevier 25, 745–757 (2011).

Additional Files

Published

2020-11-19

How to Cite

1.
Ismayanti F, Sukmaningtyas H. Kasus Dua Orang Wanita Umur 36 Tahun Dan 60 Tahun Dengan Akromegali. Medica Hospitalia J. Clin. Med. [Internet]. 2020 Nov. 19 [cited 2024 Apr. 25];7(2):463-9. Available from: http://medicahospitalia.rskariadi.co.id/medicahospitalia/index.php/mh/article/view/521

Citation Check