Peran Mr-Imaging Dalam Deteksi Agenesis Corpus Callosum Pada Anak Dengan Keluhan Kejang

Authors

  • Anisah Amalia Waqiati
  • Frederica Mardiana Wahyuni

DOI:

https://doi.org/10.36408/mhjcm.v5i2.364

Abstract

LATAR BELAKANG

Gangguan pada perkembangan otak dapat mengakibatkan abnormalitas. Gangguan tersebut dapat berasal dari beberapa faktor, yaitu faktor lingkungan / didapat, faktor genetik dan abnormalitas fungsional. Kelainan kongenital sistem saraf pusat dapat terjadi sebagai lesi tunggal maupun dapat berhubungan dengan malformasi kongenital yang lain. Neuroimaging memegang peranan penting dalam diagnosa pasien dengan kelainan otak kongenital.

LAPORAN KASUS

Kasus 1 : Seorang bayi perempuan usia 2 bulan dirawat dengan keluhan kejang yang dirasakan sejak pasien berusia 2 hari. Pada pemeriksaan MRI didapatkan kesan tak tampak gambaran corpus callosum disertai gambaran colpocephale dan pelebaran ventrikel lateral kanan kiri dan ventrikel III membentuk gambaran racing car sign, sesuai gambaran agenesis corpus callosum. Tampak pula adanya heterotopia periventrikuler, microftalmia curiga disertai coloboma cyst dan perineural cyst.

Kasus 2 : seorang anak perempuan usia 10 tahun datang dengan keluhan kejang dan kaku pada seluruh badan. Pada pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras didapatkan adanya gambaran colpocephale disertai penipisan body corpus callosum bagian posterior yang mendukung gambaran hipogenesis corpus callosum. Tampak pula gambaran polymicrogyria lobus occipital kanan-kiri dan pachygyria sebagian lobus regio parietal kanan-kiri.

DISKUSI

Abnormalitas kongenital corpus callosum dapat berupa complete agenesis maupun terbentuk secara parsial / hipogenesis. Diagnosis agenesis corpus callosum sangat bergantung pada neuroimaging. Diagnostik ini dapat ditegakkan pada masa prenatal dan post natal. Pemeriksaan imaging yang dapat digunakan dalam mendiagnosis agenesis corpus callosum adalah ultrasonografi (USG), CT scan dan MRI. Sedangkan pada masa antenatal USG dan MRI merupakan pilihan yang dapat digunakan untuk mendiagnosa adanya agenesis corpus callosum.

KESIMPULAN

Corpus callosum dapat terlihat dengan detail menggunakan pemeriksaan MRI. Pemeriksaan dengan MRI dapat dimulai dari masa fetus sampai lahir. Penegakkan diagnosis sedini mungkin sangat penting dalam penentuan target terapi pasien.

Kata Kunci : agenesis callosal, malformasi otak, malformasi kongenital

Downloads

Download data is not yet available.

Additional Files

Published

2018-11-09

How to Cite

1.
Waqiati AA, Wahyuni FM. Peran Mr-Imaging Dalam Deteksi Agenesis Corpus Callosum Pada Anak Dengan Keluhan Kejang. Medica Hospitalia J. Clin. Med. [Internet]. 2018 Nov. 9 [cited 2024 Mar. 28];5(2). Available from: http://medicahospitalia.rskariadi.co.id/medicahospitalia/index.php/mh/article/view/364

Issue

Section

Original Article

Citation Check