Peran Mr-Imaging Dalam Deteksi Agenesis Corpus Callosum Pada Anak Dengan Keluhan Kejang
DOI:
https://doi.org/10.36408/mhjcm.v5i2.364Abstract
LATAR BELAKANG
Gangguan pada perkembangan otak dapat mengakibatkan abnormalitas. Gangguan tersebut dapat berasal dari beberapa faktor, yaitu faktor lingkungan / didapat, faktor genetik dan abnormalitas fungsional. Kelainan kongenital sistem saraf pusat dapat terjadi sebagai lesi tunggal maupun dapat berhubungan dengan malformasi kongenital yang lain. Neuroimaging memegang peranan penting dalam diagnosa pasien dengan kelainan otak kongenital.
LAPORAN KASUS
Kasus 1 : Seorang bayi perempuan usia 2 bulan dirawat dengan keluhan kejang yang dirasakan sejak pasien berusia 2 hari. Pada pemeriksaan MRI didapatkan kesan tak tampak gambaran corpus callosum disertai gambaran colpocephale dan pelebaran ventrikel lateral kanan kiri dan ventrikel III membentuk gambaran racing car sign, sesuai gambaran agenesis corpus callosum. Tampak pula adanya heterotopia periventrikuler, microftalmia curiga disertai coloboma cyst dan perineural cyst.
Kasus 2 : seorang anak perempuan usia 10 tahun datang dengan keluhan kejang dan kaku pada seluruh badan. Pada pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras didapatkan adanya gambaran colpocephale disertai penipisan body corpus callosum bagian posterior yang mendukung gambaran hipogenesis corpus callosum. Tampak pula gambaran polymicrogyria lobus occipital kanan-kiri dan pachygyria sebagian lobus regio parietal kanan-kiri.
DISKUSI
Abnormalitas kongenital corpus callosum dapat berupa complete agenesis maupun terbentuk secara parsial / hipogenesis. Diagnosis agenesis corpus callosum sangat bergantung pada neuroimaging. Diagnostik ini dapat ditegakkan pada masa prenatal dan post natal. Pemeriksaan imaging yang dapat digunakan dalam mendiagnosis agenesis corpus callosum adalah ultrasonografi (USG), CT scan dan MRI. Sedangkan pada masa antenatal USG dan MRI merupakan pilihan yang dapat digunakan untuk mendiagnosa adanya agenesis corpus callosum.
KESIMPULAN
Corpus callosum dapat terlihat dengan detail menggunakan pemeriksaan MRI. Pemeriksaan dengan MRI dapat dimulai dari masa fetus sampai lahir. Penegakkan diagnosis sedini mungkin sangat penting dalam penentuan target terapi pasien.
Kata Kunci : agenesis callosal, malformasi otak, malformasi kongenital
Downloads
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyrights Notice
Copyrights:
Researchers publishing manuscrips at Medica Hospitalis: Journal of Clinical Medicine agree with regulations as follow:
Copyrights of each article belong to researchers, and it is likewise the patent rights
Researchers admit that Medica Hospitalia: Journal of Clinical Medicine has the right of first publication
Researchers may submit manuscripts separately, manage non exclusive distribution of published manuscripts into other versions (such as: being sent to researchers’ institutional repository, publication in the books, etc), admitting that manuscripts have been firstly published at Medica Hospitalia: Journal of Clinical Medicine
License:
Medica Hospitalia: Journal of Clinical Medicine is disseminated based on provisions of Creative Common Attribution-Share Alike 4.0 Internasional It allows individuals to duplicate and disseminate manuscripts in any formats, to alter, compose and make derivatives of manuscripts for any purpose. You are not allowed to use manuscripts for commercial purposes. You should properly acknowledge, reference links, and state that alterations have been made. You can do so in proper ways, but it does not hint that the licensors support you or your usage.