Keberhasilan Pemantauan Remaja Dengan Systemic Lupus Erythematosus Di Rsup Dr. Kariadi

Abstract

Systemic lupus erythematosus (SLE) merupakan kelainan autoimun multisistem dengan onset umum terdiagnosis saat remaja dengan perempuan sebagai prevalensi terbesar.Remaja yang mengalami SLE akan mengalami dampak negatif dari penyakit kronis tersebut sehingga diperlukan pendekatan multidisplin dan pemantauan jangka panjang sebagai titik kritis dalam tatalaksana.Untuk meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan penderita SLE serta permasalahan-permasalahan lain dalam aspek pemantauan pertumbuhan dan perkembangan remaja dalam kurun waktu tertentu yang mengalami penyakit kronis.Studi observasional terhadap seorang anak perempuan 16 tahun dengan SLE.di  RSUP dr Kariadi Semarang. Aspek-aspek yang dipantau antara lain respon terapi, fungsi ginjal, pertumbuhan dan perkembangan, nutrisi, pengaruh hospitalisasi, penyakit penyerta, komplikasi steroid jangka panjang, pengaruh metabolik lain, serta evaluasi progresivitas atau evolusi dari Systemic lupus erythematosus.Selama pemantauan komplikasi dan komorbid yang terjadi pada pasien yaitutiroiditis lobus dextra, parotitis dextra, gizi buruk perawakan normal, anemia normositik normokromik,dan amenorea sekender.Morbiditas didapatkan pada kasus akibat efek samping kortikosteroid jangka panjang didapatkan glaukoma sekunder dan gangguan siklus menstruasi. Tidak didapatkan masalah dalam aspek pertumbuhan dan perkembangan psikososial, kognitif, mental emosional, dan sosialisasi (PEDS QL, PSC 17 dan SDQ dalam batas normal).Pada pasien didapatkan remisi komplit dengan skor SLEDAI 0-2.Pemantauan komprehensif pada pasien anak dengan SLE dapat meningkatkan kualitas hidup, melakukan intervensi dini komorbiditas yang terkait penyakit, serta memperhatikan individu dan keluarga dalam semua aspek kehidupan.

Kata Kunci :systemic lupus erythematosus, SLEDAI, aktifitas penyakit