GAMBARAN HISTOPATOLOGI KULIT TIKUS WISTAR PADA PERIODE DEKOMPOSISI TERHADAP SUHU UDARA YANG BERBEDA

Authors

  • Marlion Anthonius Elim Bagian Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/RSUP Dr. Kariadi, Indonesia
  • Intarniati Nur Rohma Bagian Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/RSUP Dr. Kariadi, Indonesia
  • Julia Ike Haryanto Bagian Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/RSUP Dr. Kariadi, Indonesia
  • Hermawan Istiadi Bagian Patologi Anatomi Universitas Diponegoro/RSUP Dr. Kariadi, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36408/mhjcm.v8i3.595

Keywords:

histopatologi; kulit; suhu udara; waktu kematian

Abstract

LATAR BELAKANG : Salah satu tujuan pemeriksaan forensik pada jenazah adalah menentukan perkiraan waktu kematian. Perubahan pada tubuh manusia setelah mati dapat berkontribusi dalam penentuan waktu kematian, namun hal ini cukup sulit bila kondisi jenazah sudah memasuki tahap pembusukan. Banyak metode telah dikembangkan untuk penentuan waktu kematian secara kuantitatif. Jaringan kulit merupakan bagian paling luar dari tubuh manusia yang juga mengalami perubahan setelah kematian sehingga dapat digunakan sebagai petunjuk waktu kematian tanpa melakukan insisi yang luas pada tubuh.

TUJUAN : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu udara yang berbeda pada periode dekomposisi terhadap gambaran histopatologi kulit tikus wistar.  Periode dekomposisi yang dipakai adalah 24, 48 dan 72 jam. Suhu yang dipakai adalah suhu rata-rata di kota Semarang tahun 2019 yaitu pada suhu 180C, 280C dan 390C.

METODE : Penelitian analitik deskriptif dengan pendekatan ekperimental menggunakan kulit tikus wistar sebagai sampel. Sampel kemudian di analisa secara Patologi Anatomi dengan pewarnaan HE, dilihat epidermis, dermis, folikel rambut dan kelenjar sebasea dalam 5 lapang pandang besar untuk melihat derajat kerusakan menurut Carsana (0-5), kemudian dikategorikan menjadi kategori ringan, sedang dan berat. Data kemudian diolah dengan SPSS for windows versi 15.

HASIL : Perbadingan derajat kerusakan histopatologi kulit pada periode dekomposisi 24, 48 dan 72 jam terhadap suhu udara memberikan hasil yang signifikan dengan nilai p<0,05. Demikian juga dengan hasil uji kelompok suhu dibandingkan dengan periode dekomposisi memberikan hasil yang signifikan pada suhu 280C dan 390C.

KESIMPULAN : Penelitian ini menunjukan peningkatan suhu udara dan periode dekomposisi berbanding lurus dengan gambaran kerusakan histopatologi kulit.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Budiyanto A, Widyatmaka W, Sudiono S. Ilmu Kedokteran Forensik. 1 ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 1997.
2. Dahlan Sofwan, Setyo Trisnadi. Ilmu Kedokteran Forensik Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum. Semarang: Fakultas Kedokteran Unissula; 2019.
3. Zilg B, Bernard S, Alkass K, Berg S, Druid H. A new model for the estimation of time of death from vitreous potassium levels corrected for age and temperature. Forensic Sci Int [Internet]. 2015;254:158–66. Tersedia pada: http://dx.doi.org/10.1016/j.forsciint.2015.07.020
4. Kimura A, Ishida Y, Hayashi T, Nosaka M, Kondo T. Estimating time of death based on the biological clock. Int J Legal Med. 2011;125(3):385–91.
5. Schwarcz HP, Agur K, Jantz LM. A new method for determination of postmortem interval: Citrate content of bone. J Forensic Sci. 2010;55(6):1516–22.
6. Kovarik C, Stewart D, Cockerell C. Gross and histologic postmortem changes of the skin. Am J Forensic Med Pathol. 2005;26(4):305–8.
7. Nallathamby R, Babu B, Vaswani V, Kumar.B K. Postmortem changes in skin appendages-A histological study. IP Int J Forensic Med Toxicol Sci. 2020;4(4):130–6.
8. Hau Tc, Hamzah Nh, Lian Hh, Amir Hamzah Spa. Decomposition Process and Post Mortem Changes?: Review ( Proses Pereputan Decomposition Process and Post Mortem Changes?: Review. Sains Malaysiana. 2014;43(12):1873–82.
9. Madea B, Kernbach G. Estimation Of The Time Since Death. 3 ed. Madea B, editor. New York: CRC Press; 2016. 153–212 hal.
10. Clark MA, M.B W, Pless JE. Postmortem changes in soft tissues. W D Haglund M H Sorg (Eds), Forensic Taphon postmortem fate Hum Remain. 1997;
11. Bonte W, Bleifuss J, Volck J. Experimental Investigations In Post-Mortem Protein Degradation. Elsevier. 2000;
12. Woollen KC. Chilled to the Bone?: An Analysis on the Effects of Cold Temperatures and Weather Conditions Altering the Decomposition Process in Pig ( Sus Scrofa ) Remains. 2019;
13. Dix J, Graham M. Time of Death, Decomposition, and Identification: Causes of Death. Florida: CRC; 2000.

14. Byers S. Introduction Of Forensic Anthropology. New York: Taylor & Francis Group CRC Press; 2017.
15. Iscan M., Steyn M. The human skeleton in forensic medicine. New York: Thomas Publisher; 2013.
16. Mann RW, Bass WM, Meadows L. Time since death and decomposition of the human body: variables and observations in case and experimental field studies. J Forensic Sci. 1990;35:103–11.
17. Haglund W. Forensic taphonomy: Postmortem fate of human remains. New York: CRC Press; 1997.
18. Vass AA. Beyond the grave-understanding human decomposition. Microb Today. 2001;28:190–3.
19. Shedge R, Krishan K, Warrier V, Kanchan T. Postmortem Changes [Internet]. StatPearls. StatPearls Publishing; 2021 [dikutip 4 Maret 2021]. Tersedia pada: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/30969563
20. Wei W, Michu Q, Wenjuan D, Jianrong W, Zhibing H, Ming Y, et al. Histological changes in human skin 32 days after death and the potential forensic significance. Sci Rep [Internet]. 2020;10(1):1–8. Tersedia pada: https://doi.org/10.1038/s41598-020-76040-2
21. Bardale R V., Tumram NK, Dixit PG, Deshmukh AY. Evaluation of histologic changes of the skin in postmortem period. Am J Forensic Med Pathol. 2012;33(4):357–61.

Additional Files

Published

2021-11-05

How to Cite

1.
Elim MA, Rohma IN, Haryanto JI, Istiadi H. GAMBARAN HISTOPATOLOGI KULIT TIKUS WISTAR PADA PERIODE DEKOMPOSISI TERHADAP SUHU UDARA YANG BERBEDA. Medica Hospitalia J. Clin. Med. [Internet]. 2021 Nov. 5 [cited 2024 Apr. 19];8(3):281-9. Available from: http://medicahospitalia.rskariadi.co.id/medicahospitalia/index.php/mh/article/view/595

Issue

Section

Original Article

Citation Check