Etiologi Dan Patofisiologi Kasus Intractable Hiccups Pada Pasien Laki-Laki 57 Tahun

Authors

  • Desy Iriani Divisi Rinologi/ KSM THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/ RSUP Dr. Kariadi, Indonesia
  • Dwi Antono Divisi Bronkoesofagus/KSM THT KL Fakultas Kedokten Universitas Diponegoro/RSUP Dr. Kariadi Semarang, Indonesia
  • Muyassaroh Muyassaraoh Divisi Bronkoesofagus/KSM THT KL Fakultas Kedokten Universitas Diponegoro/RSUP Dr. Kariadi Semarang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36408/mhjcm.v8i3.676

Keywords:

Intractable Hiccups

Abstract

Latar belakang  : Hiccup adalah hembusan napas yang mengacu dari suara yang dihasilkan kontraksi diafragma dan otot intercostal secara tidak sadar dan mendadak dilanjutkan dengan kontraksi mendadak dari glotis. Hiccup merupakan gejala yang biasa dikenal setiap orang namun tetap merupakan gejala patologis.

Laporan kasus : Dilaporkan laki laki usia 57 tahun dengan cegukan sejak 1 tahun. Pemeriksaan laringoskopi fleksibel menunjukkan adanya LPR (RFS 15). Pasien didiagnosis LPR dan intractable hiccup ec susp gangguan sentral (CNS), diagnosis banding psikogenik. Pasien diberikan terapi metochlopramid dan chlorpromazine selama 5 hari. Hasil evaluasi pasien mengeluh cegukan tidak berkurang. Pasien lalu diberikan terapi omeprazole 20 mg per 12 jam.

Pembahasan : Persistent dan intractable hiccup merupakan gejala yang sulit diobati, bila penyebab diketahui maka diobati sesuai penyebabnya, namun bila penyebab tidak diketahui terapi empiris dilakukan untuk menekan GERD sehingga gejala hiccup perbaikan. Apabila terapi ini gagal agen farmakologi ditujukan ke reseptor dopaminergik dan GABA-ergik.

Kesimpulan : Penatalaksanaan hiccup perlu diketahui etiologi terutama gangguan LPR, GERD dan CNS hingga perlu penanganan multidisipliner dari bagian THT, interna, neurologi dan psikiatri.

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. Nausheen F, Mohsin H, Lakhan SE. Neurotransmitters in hiccups. SpringerPlus. 2016;5:1-7.
2. Moretto EN, Wee B, Wiffen PJ, Murchison AG. Interventions for treating persistent and intractable hiccups in adults. The Cochrane Library. 2013(1):1-19.
3. Steger M, Schneemann M, Fox M. Systemic review: the pathogenesis and pharmacological treatment of hiccups. Alimentary Pharmacology and Therapeutics. 2015;42:1037–50.
4. Rizzo C, Vitale C, Montagnini M. Management of intractable hiccups: An illustrative case and review. American Journal of Hospice & Palliative Medicine. 2014;31(2):220-4.
5. J C. Chronic hiccup In: A B, editor. Orphanet Encyclopedia. France2004. p. 1-2.
6. Koçkar C, ??ler M, Cüre E, ?enol A, Ba?türk A. Hiccup due to gastroesophageal reflux disease. European Journal of General Medicine. 2009;6(4):262-4.
7. Nardone V, Vinciguerra C, Tini P, Rocchi R, Pirtoli L. Persistent hiccup after chemo-radiotherapy in nasopharyngeal cancer: an atypical side effect? Acta Neurol Belg. 2016:1-3.
8. Lee GW, Oh SY, Kang MH, Kang JH, Park SH, Hwang IG, et al. Treatment of dexamethasone-induced hiccup in chemotherapy patients by methylprednisolone rotation. The Oncologist Express. 2013;18:1229–34.
9. Callejoa FJG, Martíneza JR, Carbonella TP, Gandíab RM, Beneytoae MPM, Piedrahita IR. Hiccups. Attitude in otorhinolaryngology towards consulting patients. A diagnosticand therapeutic approach. Acta Otorrinolaringol Esp 2016:1-8.
10. Wang TG, Wang D. Metoclopramide for patients with intractable hiccups: A multi-center, randomized, controlled pilot study. Intern Med J 2014;44:1205–9.

Additional Files

Published

2021-11-17

How to Cite

1.
Iriani D, Antono D, Muyassaraoh M. Etiologi Dan Patofisiologi Kasus Intractable Hiccups Pada Pasien Laki-Laki 57 Tahun. Medica Hospitalia J. Clin. Med. [Internet]. 2021 Nov. 17 [cited 2024 Apr. 27];8(3):388-94. Available from: http://medicahospitalia.rskariadi.co.id/medicahospitalia/index.php/mh/article/view/676

Citation Check