Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pelatihan dengan Tingkat Pengetahuan Petugas Kamar Jenazah tentang COVID-19 pada Jenazah
DOI:
https://doi.org/10.36408/mhjcm.v7i1A.475Keywords:
COVID-19, jenazah, pelatihan, pendidikan, pengetahuanAbstract
Latar belakang: Petugas kamar jenazah adalah orang yang paling berisiko terinfeksi COVID-19 dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang infeksi tersebut pada jenazah. Tingkat pendidikan dan keikutsertaan dalam pelatihan merupakan hal yang dapat mempengaruhi pengetahuan petugas kamar jenazah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan pelatihan dengan tingkat pengetahuan petugas kamar jenazah tentang COVID-19 pada jenazah.
Metode: Penelitian cross sectional menggunakan desain deskriptif analitik. Subjek penelitian 30 responden petugas kamar jenazah dengan teknik total sampling di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari dan Rumah Sakit Bhayangkara Kendari pada bulan Mei 2020 yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Pendidikan rendah mencakup lulusan SD, SMP dan SMA, sedangkan pendidikan tinggi mencakup lulusan Akademik, Sekolah Tinggi, Politeknik dan Perguruan Tinggi. Pelatihan dikategorikan dalam pernah dan tidak pernah mengikuti. Pengetahuan baik apabila responden mampu menjawab benar dengan nilai 70–100%, sedangkan pengetahuan buruk apabila responden menjawab benar dengan nilai kurang dari 70%. Data dianalisis menggunakan uji Fisher Exact Test.
Hasil: 18 responden memiliki tingkat pendidikan tinggi dan 12 responden memiliki tingkat pendidikan rendah. 16 responden pernah mengikuti pelatihan dan 14 responden tidak pernah mengikuti pelatihan. 23 responden memiliki pengetahuan baik dan 7 responden memiliki pengetahuan buruk. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan pelatihan dengan tingkat pengetahuan petugas kamar jenazah tentang COVID-19 pada jenazah, masing-masing dengan nilai p=0.029 dan p=0.031.
Simpulan: Terdapat hubungan tingkat pendidikan dan pelatihan dengan tingkat pengetahuan petugas kamar jenazah tentang COVID-19 pada jenazah.
Kata Kunci: COVID-19, jenazah, pelatihan, pendidikan, pengetahuan
Background: The mortuary officer is the person most at risk of being infected with COVID-19 due to a lack of knowledge about the infection in the corpse. The level of education and participation in training are things that can affect the knowledge of the mortuary officer. The aim of this study is to determine the relationship between the level of education and training with the level of knowledge of the mortuary officer about COVID-19 in the corpse.
Methods: This study was cross sectional used a descriptive analytic design. The research subjects were 30 respondents of mortuary officers with total sampling technique at the Bahteramas General Hospital of Southeast Sulawesi Province, Kendari City Regional General Hospital and Bhayangkara Kendari Hospital in May 2020 who met the inclusion criteria. The research instrument was use a questionnaire. Low level education includes graduates from elementary school, junior high school and senior high school, while higher education level includes graduates from Academics, Higher Education, Polytechnic and University. Training is categorized as having and never following. Good knowledge is if the respondent is able to answer correctly with a value of 70–100%, while bad knowledge is if the respondent answers correctly with a value of less than 70%. Data were analyzed using the Fisher Exact Test.
Results: 18 respondents had a high level of education and 12 respondents had a low level of education. 16 respondents have attended training and 14 respondents have never attended training. 23 respondents have good knowledge and 7 respondents have bad knowledge. There was a significant relationship between the level of education and training with the level of knowledge of mortuary officers about COVID-19 in the corpse, with p = 0.029 and p = 0.031, respectively.
Conclusion: There is a relationship between the level of education and training with the level of knowledge of mortuary officers about COVID-19 in the corpse.
Keywords: COVID-19, corpse, training, education, knowledge
Downloads
References
2. Tim Penyusun. Pedoman penanganan cepat medis dan kesehatan masyarakat covid-19 di indonesia. Jakarta: Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19; 2020.
3. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman pemulasaran dan penguburan jenazah covid-19 di masyarakat. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2020.
4. Wilson ML. Infectious disease and the autopsy. Clinical Infectious Disease. 2006; 43: 602-3.
5. Putro HB, Bhima SKL, Dhanardhono T. Hubungan tingkat pendidikan petugas pemulasaran jenazah dengan pengetahuan infeksi dapatan dari kamar jenazah. Jurnal Media Medika Muda. 2014.
6. Possible JF, Eksa DR, Rizka I. Tingkat pengetahuan pegawai kamar mayat dalam melakukan kegiatan pemulasaraan jenazah berdasarkan kuesioner menurut peraturan yang berlaku di beberapa rumah sakit tipe c provinsi lampung. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan. Oktober 2017; 4(4): 4-14.
7. Putra PB, Bhima SKL, Dhanardhono T. Hubungan lama masa bekerja petugas pemulasaran jenazah dengan pengetahuan infeksi dapatan dari kamar jenazah. Jurnal Media Medika Muda. 2014.
8. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Pengenalan pendidikan nonformal dan non formal. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI; 2017.
9. Diamastuti E. Paradigma ilmu pengetahuan sebuah telaah kritis. Jurnal Akutansi Universitas Jember. 2010.
10. Pradono J, Sulistyowati N. Hubungan antara tingkat pendidikan, pengetahuan tentang kesehatan lingkungan, perilaku hidup sehat dengan status kesehatan. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. Januari 2014; 17(1): 89–95.
11. Adhiwijaya A. Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi dalam peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit umum daerah labuang baji makassar. Makassar: Tesis Universitas Hasanuddin; 2017.
12. Dharmawati IGAA, Wirata IN. Hubungan tingkat pendidikan, umur, dan masa kerja dengan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada guru penjaskes sd di kecamatan tampak siring gianyar. Jurnal Kesehatan Gigi. Februari 2016; 4(1): 1-5.
13. Suswandari M. Sosiologi pendidikan. Semarang: UPGRIS; 2016.
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
15. Nitirpodjo AH, Kadarullah O. Pengaruh informasi media massa terhadap pengetahuan kesehatan reproduksi pada siswa sma. Psycho Idea. Februari 2016; 14(1): 31-39.
16. Syaipudin L. Peran komunikasi massa di tengah pandemi covid-19 (studi kasus di gugus tugas percepatan penanganan covid-19 kabupaten tulungagung). Kalijaga Journal of Communication. 2020; 2(1): 14-34.
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2020 Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyrights Notice
Copyrights:
Researchers publishing manuscrips at Medica Hospitalis: Journal of Clinical Medicine agree with regulations as follow:
Copyrights of each article belong to researchers, and it is likewise the patent rights
Researchers admit that Medica Hospitalia: Journal of Clinical Medicine has the right of first publication
Researchers may submit manuscripts separately, manage non exclusive distribution of published manuscripts into other versions (such as: being sent to researchers’ institutional repository, publication in the books, etc), admitting that manuscripts have been firstly published at Medica Hospitalia: Journal of Clinical Medicine
License:
Medica Hospitalia: Journal of Clinical Medicine is disseminated based on provisions of Creative Common Attribution-Share Alike 4.0 Internasional It allows individuals to duplicate and disseminate manuscripts in any formats, to alter, compose and make derivatives of manuscripts for any purpose. You are not allowed to use manuscripts for commercial purposes. You should properly acknowledge, reference links, and state that alterations have been made. You can do so in proper ways, but it does not hint that the licensors support you or your usage.